Pembacaan deklarasi perhimpunan ilmuan pesisir Selat Melaka,
Jumat (23/8) malam. Sejumlah ilmuan dari sejumlah perguruan tinggi di Dumai,
Riau dan negeri seberang Malaysia dalam kawasan pesisir Selat Melaka
mendeklarasikan pembentukan Perhimpunan Ilmuan Pesisir Selat Malaka, Jumat
(23/8) malam di Hotel Comport Dumai.
Deklarasi ini tercetus dari hasil diskusi Revolusi Industri 4.0: Selat Malaka peluang, ancaman dan masa depan peradaban kita yang digagas IAI Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai dan dibacakan oleh Hj Haslinar Zulkifli AS MSi dari Riau dan Dr Dziauddin Sharif dari UiTM Malaysia.
“Alhamdulilah dari hasil diskusi ini maka tercetuslah gagasan untuk membentuk dan mendeklarasikan perhimpunan ilmuan pesisir Selat Melaka. Semoga ini mendatangkan berkah dan bisa memberikan kontribusi membangun peradaban di Selat Melaka,” ungkap Dr HM Rizal Akbar M.Phil, Ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin Dumai kepada sejumlah media usai penandatangan deklarasi.
Lebih jelas, pendeklarasian ini kata lulusan terbaik Universiitas Trisakti menjelaskan untuk menjawab peluang dari Revolusi Indistri 4.0 di Selat Melaka. Perhimpunan ini langsung diketuai oleh Prof Dr Abd Halim Mohd Nor dari Universitiy Teknologi MARA (UiTM) dan dihadiri sejumlah perguruan tinggi baik di Kota Dumai, Bengkalis ada STIE Syariah dan Pekanbaru ada Universitas Riau diwakili FMIPA UNRI.
“Bayangkan dari banyak peluang dimana berada dilalu lalang sebanyak 90.000 kapal yang melintas setiap tahunnya, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia. Tapi kawasan ini masih terbelakang dari banyak hal yang harus dicari jawabannya,” tegasnya.
Dibalik peluang kata Rizal Akbar, juga ada tantangan kedepan yang tidak ringan tapi memerlukan sinergi sebagai sisi lain dari peluang yang ada. Dimana ada persoalan keamanan, ancaman peredaran narkoba maupun kejahatan-kejahatan lainnya yang terorganisir secara internasional.
“Ada ketimpangan pembangunan di kawasan pesisir selat ini yang perlu mendapat perhatian penuh yakni masalah perusakan lingkungan, kebakaran hutan dan lahan, kemiskinan dan banyak hal lain yang harus menjadi kajian para ilmuan untuk dicari solusinya,” ungkapnya. (FR)
ADS HERE !!!