DEKLARASI
PEMBENTUKAN
“PERHIMPUNAN
ILMUAN PESISIR SELAT MALAKA”
THE DECLARATION OF THE ESTABLISHMENT
“THE ASSOCIATION OF THE COASTAL MALACCA STRAIT’S
SCHOLARS”
Bismillahirrahmanirrahim
Selat Melaka merupakan kawasan dengan
segudang peristiwa dan sejarah yang mengilhami nusantara. Selat Malaka, yang
merupakan kawasan perdagangan tersibuk dan tertua di dunia ini pada mulanya
dihuni oleh Puak Melayu serta para pendatang dari India Selatan dan kemudian
menjadi pusat pelayaran wilayah laut kepulauan Indonesia, Laut Cina dan
Samudera India. Selat ini terletak di antara Semenanjung Malaysia (Thailand,
Malaysia, Singapura) dan Pulau Sumatera, Indonesia (Aceh, Sumatra Utara, Riau
& Kepulauan Riau). Selat Malaka terletak di antara 95°BT-103°BT.
Malacca Strait is an area with a myriad of events and history that
inspiring the archipelago. The Malacca Strait, which is the busiest and oldest
trade area in the world, was originally inhabited by the Malay tribes and
migrants from South India and later became the shipping center of the
Indonesian archipelago, the China Sea and the Indian Ocean. This strait is
located between Malaysia Peninsula (Thailand, Malaysia, Singapore) and Sumatra
Island, Indonesia (Aceh, North Sumatra, Riau & Riau Islands). The Malacca
Strait is located around 95 ° East longitude -103 ° East longitude.
Selat Malaka merupakan salah satu jalur
pelayaran terpenting di dunia, sama pentingnya seperti Terusan Suez atau
Terusan Panama. Selat Malaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari negara-negara dengan
jumlah penduduk terbesar di dunia: India, Indonesia dan Republik Rakyat
Tiongkok. Sebanyak 90.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya,
mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia.
The Malacca Strait is one of the most important shipping lines in the
world, as important as the Suez Canal or the Panama Canal. The Malacca Strait
forms a canal shipping line between the Indian Ocean and the Pacific Ocean,
also connecting three of the largest population countries in the world: India,
Indonesia and the People's Republic of China. Approximately 90,000 ships cross
the Malacca Strait annually, carrying about one fifth and one quarter of the
world's sea trade.
Sebagai jalur pelayaran bisnis yang pesat,
Selat Malaka masih menyisakan berbagai persoalan baik dari sisi keamanan,
ancaman peredaran narkoba maupun kejahatan-kejahatan lainnya yang terorganisasi
secara internasional. Selain itu, ketimpangan pembangunan di kawasan pesisir
selat ini juga merupakan isu yang perlu mendapat perhatian. Ketimpangan ekonomi
kawasan, kemiskinan serta perusakan lingkungan pesisir mangrove serta kebakaran
hutan dan lahan merupakan isu-isu yang masih memerlukan perhatian kita semua
terutama kalangan ilmuan dan cendikia dikawasan ini.
As a fast growing business shipping line, the Malacca Strait still
faces various problems of security, the threat of drug trafficking and other
crime that are organized internationally. In addition, the imbalance of
development in the coast of the strait is an issue that requires attention.
Regional economic inequality, poverty and destruction of the coastal
environment of the mangrove and forest and land fires are issues that still
require our attention, especially among the scientists and scholars in this
area
Berlandaskan pemikiran di atas maka bersama
ini kami para ilmuan dari berbagai disiplin ilmu serta institusi pendidikan
baik yang berada di Indonesia dan Malaysia serta Negara lainnya yang berada di
pesisir Selat Malaka, mendeklarasikan pembentukan “PERHIMPUNAN ILMUAN PESISIR SELAT MALAKA” dengan ketentuan sebagai
berikut :
Based on those ideas, we as the scholars from various disciplines and
educational institutions both in Indonesia and Malaysia and other countries
which are located on the Malacca Strait, hereby declare the establishment of
the "THE ASSOCIATION OF THE COASTAL
MALACCA STRAIT’S SCHOLARS” with the following provisions:
1.
Perhimpunan bersifat
independen dan non partisan
The
association is independent and non-partisan
2.
Perhimpunan bersifat
terbuka dari sisi keanggotaan, gagasan dan pemikiran
Associations
are open in terms of membership, ideas and thoughts
3.
Perhimpunan berfungsi
melaksanakan pendidikan, kajian, serta seminar dan sosialisasi dengan segala tema yang
berhubungan dengan pengembangan dan kemajuan Selat Malaka
The function of the association
is to carry out education, research, seminars, conference and outreach programs
with all themes related to the development and progress of the Malacca Strait
4.
Untuk pertama kali
perhimpunan menunjuk beberapa orang Formatur untuk menyusun AD/ART, Program
Kerja dan Struktur Kepengurusan sebagai berikut:
For the first time the Association
appoints a number of Formats to compile the Statutes/ By-Laws, Work Programs
and Management Structure as follows:
1.
Prof. Dr. Abd Halim Mohd
Noor, UiTM Melaka
2.
Dr. Syamsudhuha, M.Sc,
FMIPA Universitas Riau Pekanbaru
3.
Dr. H. M. Rizal Akbar,
S.Si, M.Phil, IAITF Dumai
4.
Dr. Mohamed Saladin Abdul
Rasool, UiTM Melaka
5.
Dr. Arisman Adnan, M.Sc,
FMIPA Universitas Riau Pekanbaru
6.
Prof. Madya Rawi Nordin,
UiTM Melaka
7.
Prof. Madya Dr. S Salahudin
Suyurno, UiTM Melaka
8.
Dr. Dziauddin Sharif, UiTM
Melaka
9.
Prof. Dr. Kurnial Ilahi,
MA, Kopertais Wilayah XII Riau-Kepri
10. Dr. (Can). H. Ahmad Roza’i Akbar, S.Ag, MH, IAITF Dumai
11. Dr. H. Ridarmin, S.Kom, M.Kom, STMIK Dumai
12. Ir. H. Yusrizal, MM., STT Dumai
13. H. Mardayulis, SE, M.Si., AMIK Dumai
14. Jimmi Pasla, M.Hum., STIE Tuah Negeri Dumai
15. Timo Kipda, SH., DPD Partai Golkar Dumai
16. Achtar Ewo, Persekutuan Masyarakat Dumai
17. Ririn Puspaini, S.Kep, MM., Akper Sri Bunga Tanjung Dumai
18. Drs. Nahar Effendi, M.Si., STIA Lancang Kuning Dumai
19. Hj. Haslinar, M.Si, STIE Tuah Negeri Dumai
20. Khodijah Ishak, M.Si., STIE Syari’ah Bengkalis
21. Dr. Awitdrus, S.Si, M.Si., FMIPA Universitas Riau Pekanbaru
22. Dr. Rasyidi, M.Pd., IAITF Dumai
23. Faizal Nurmatias, S.Si, ME., IAITF Dumai
5.
Demikian deklarasi ini
disampaikan, semoga Allah SWT memberkahi kita semua dan meridhoi semua usaha
kita dalam memajukan masyarakat khususnya kawasan pesisir Selat Malaka.
Thus this declaration is
conveyed by the hope that Allah Almighty bless us and honor all our efforts in
advancing the community especially the coastal areas of the Straits of Malacca.
Dumai,
23 Agustus 2019 M
22 Zulhijjah 1440 H